Bagaimana mengubah blog WordPress menjadi MESIN UANG yang MEMATIKAN !! Tutorial komplit dilengkapi Software dan Script Siap Pakai
Vist Lovebird Mania, the website dedicated to Lovebirds

Selasa, 22 Desember 2009

Uang adalah kekuasaan, tetapi kemiskinan adalah kekuatan

Ya, uang adalah kekuasaan; saya tidak menyangkal. Tetapi kekayaan membuat Anda lemah. Anda menjadi demikian rapuh bahkan “Rasa Takut” menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Anda. Anda menjadi takut. Anda penuh ketakutan.

Setiap saat Anda hidup dalam suasana ketakutan. Anda takut kehilangan apa yang Anda miliki. Anda selalu ingin mengenggam apa yang Anda miliki. Kepemilikan Anda membuat Anda menjadi percaya diri. Tanpa itu, Anda tidak berarti. Anda kehilangan kepribadian. Anda takut akan ketinggalan di medan perlombaan hidup dan karena itu Anda mulai mempercepat pengumpulan uang


Tanpa bingkai emas untuk kaca mata Anda, Anda kelihatan tolol. Tanpa sepatu merk terkenal, Anda tampak dungu. Tanpa ikat pinggang yang mahal, Anda kelihatan bodoh. Dan Anda mulai membebani diri Anda dengan berbagai macam perlengkapan, hanya untuk membuktikan bahwa Anda adalah seseorang, bahwa Anda mempunyai status social tertentu, bahwa Anda mempunyai latar belakang keuangan tertentu. Hanya untuk itu, Anda harus berusaha meningkatkan kepemilikan Anda.

Anda menginginkan kendaraan yang lebih mewah untuk dikendarai, rumah yang lebih bagus untuk ditempat. Jika memungkinkan, Anda akan membawa dan memamerkan semua benda-benda yang Anda miliki. Anda menjadi museum berjalan. Itu merupakan suatu kebodohan, tetapi membuat Anda puas. Anda tidak mau kehilangan kesempatan untuk memamerkan dan memperlihatkan kekayaan Anda.

Anda mulai kehilangan kepercayaan pada diri Anda. Anda menempatkan kepercayaan Anda pada apa yang Anda miliki saat ini. Anda menjadi demikian tidak percaya diri. Tanpa dasi yang serasi dan mahal untuk memenuhi standar Anda, Anda merasa malu untuk keluar rumah. Bahkan pada saat jogging di pagi hari, ketika masih gelap, Anda ingin sepatu olahraga dan perlengkapannya yang bagus dan mahal. Anda akan membuat T-shirt Anda secara jelas mempertontonkan merknya. Ke mana hilangnya kepercayaan diri Anda? Oh, demikian rapuhnya Anda.

Dan, lihatlah orang-orang miskin yang harus berjuang untuk kehidupan mereka. Mereka miskin, tetapi dalam kemiskinan mereka menemukan sumber kekuatan. Mereka siap untuk menerima segala macam resiko, tidak seperti Anda, yang harus membuat polis asuransi atas semua resiko, sebelum melakukan sesuatu. Inilah orang-orang yang berani. Mereka sudah tidak punya apa-apa dan mereka tahu hidup mereka tidak akan menjadi lebih buruk. Mereka sudah pada titik yang terendah. Lalu mengapa tidak mengambil resiko? Seandainya Dewi Keberuntungan berpihak pada mereka, mereka berhasil. Bila tidak, mereka tetap seperti itu, tetap tidak punya apa-apa.

Hokum alam sangat efisien dan adil. Dia memberi keseimbangan bagi orang miskin dengan tambahan kekuatan.

Jika Anda kaya, saya ingin Anda memperhatikan ini. Saya ingin Anda tidak memandang rendah mereka, karena mereka mempunyai sesuatu yang tidak Anda punyai. Saya bukan penganut paham sosialis, saya juga bukan komunis. Saya tidak anti-kekayaan. Saya melawan kelemahan. Nikmati hidup Anda, nikmati uang yang dapat membeli segalanya buat Anda. Tetapi jangan biarkan diri Anda menjadi lemah. Anda bodoh, jika Anda harus membayar keberhasilan Anda dengan kekuatan Anda. Saya ingin Anda memahami hal ini. Untuk meraih keberhasilan, jangan sampai Anda gadaikan kekuatan Anda. Anda akan membeli kesuksesan Anda dengan harga yang sangat tinggi.

Sebaliknya, jika Anda miskin, jangan iri dengan si kaya. Anda mempunyai apa yang tidak mereka miliki. Anda mempunyai kemampuan untuk mengambil berbagai macam risiko. Tetapi jangan pula Anda hanya duduk-duduk bermalas diri dan membuang-buang waktu mensyukuri kekuatan Anda. Bangun, bangkitlah; kerjakan semuanya, kerahkan segala usaha dan jadikan impian Anda menjadi kenyataan.

Saya ingin si kaya menjadi tanpa rasa takut. Jika Anda tidak takut, Anda tidak dapat menjadi tamak. Saya berharap si miskin menjadi lebih realistis, hanya itu yang dapat menjadikan impian Anda menjadi kenyataan.

Anda harus kuat. Jika uang lebih dianugerahkan kepada Anda, gunakan sebagai pelengkap kekuatan Anda. Jangan jadikan sebagai factor pelemah. Kekuatan-kekuatan batin membuat seseorang menjadi orang kaya yang sebenarnya, yaitu tidak takut, sabar dan siap melayani sesama.


Sumber : Buku “ Kehidupan – panduan untuk meniti jalan ke dalam diri oleh Anand Krishna “



Read More..

Senin, 14 Desember 2009

Sabda Awal

1. Dunia benda ini tidak kekal, tidak abadi,
2. Kebendaan berubah terus,
3. Apa yang kumiliki saat ini, pernah dimiliki orang lain sebelumnya. Dan, dapat berpindah tangan kapan saja.

Sebab itu, Kebendaan tidak dapat membahagiakan diriku untuk selamanya. Sesuatu yang bersifat tidak kekal, tidak abadi – tidak dapat memberi kebahagiaan yang kekal dan abadi. Lalu, adakah sesuatu yang abadi?


Energi

Energi itulah Tuhan. Tuhan adalah Energi Agung – The Supreme Energy, The Supreme Being. Energi yang berada di mana-mana, dan meliputi alam semesta, juga berada di dalam diriku, di dalam dirimu, di dalam diri kita semua.

Energi di luar, energi di dalam.

Tuhan di luar, Tuhan di dalam….
Hyang Di luar, sedang berekspansi terus…. Aku tidak mampu menggapai keluasan serta kebesarannya. Hyang Di Dalam dapat kurasakan Keberadaan serta Kehadirannya. Kesadaran itu Membahagiakan. Itulah Pencerahan. Itulah Pengalaman di atas semua Pengalaman lainnya – itulah Aanand.

Tuhan adalah Sumber Segala Kebahagiaan.

Kebahagiaan yang Kekal, Abadi dan Tak Pernah Berakhir. Maka, “Sumber Segala Kebahagiaan” itu disebutnya Shiva. Shiva tidak hanya berarti Sumber Segala Kebahagiaan, tetapi juga Sumber Segala Kemuliaan, bahkan Sumber Segala-Galanya. The Source.

Dengan memusatkan kesadarannya, seluruh perhatiannya pada Sumber itu – Manusia memperoleh kebahagiaan yang luar biasa. Saat kesadarannya beralih pada sesuatu yang tidak membahagiakan, pada pengalaman suka dan duka – maka kebahagiaan itu tak terasakan lagi.

Ya, Kebahagiaan itu ada. Selalu ada. Tetapi, bisa tak terasakan saat kesadaran kita lentur atau beralih pada sesuatu yang lain. Maka, manusia-manusia jenius itu, leluhur kita, menasihati kita untuk senantiasa memusatkan kesadaran kita pada Shiva – pada Sumber Kebahagiaan.

Bagaimana memusatkan kesadaran kita pada Sumber itu, pada Sumber di dalam diri itu? Dengan menggunakan getaran-getaran di dalam diri sebagai wahana, sebagai sarana. Getaran-Getaran Awal yang menciptakan Suara, Kata-Kata…. Bukankah alam semesta ini diawali dengan sebuah ledakan yang dahsyat? Ledaka, Suara, Getaran …… Hmmmmmmmmmm……

Ledakan yang terjadi di luar itu barangkali sedang terjadi di dalam diriku juga…. Suara atau Sabda Awal itu barangkali terdengar di dalam diriku juga…. Bahkan, barangkali aku dapat menirunya…..

Sumber: Buku “Panca Aksara – membangkitkan keagamaan dalam diri manusia oleh Anand Krishna.”

Read More..

Kebahagiaan Sejati

Setiap orang, setiap anak manusia, bahkan setiap makhluk, sejak awal mulanya ala mini – sesungguhnya mendambakan satu hal saja. Yaitu: Kebahagiaan Sejati.

Ketika otaknya belum cukup berkembang, daya pikir serta intelejensianya masih minim – ia memahami apa yang didambakannya itu sebagai keinginan untuk “ sesuatu “. Sesuatu yang “dianggapnya” dapat membahagiakan dirinya


Saat itu, ia belum mampu mendefinisikan kebahagiaan. Kenikmatan indera dan kenyamanan tubuh dianggapnya sudah cukup membahagiakan. Dalam perjalanan panjang menuju kebahagiaan, dalam pencahariannya itu – manusia menemukan dan menciptakan banyak hal yang membuat tubuhnya menjadi sedikit lebih nyaman. Ia juga sibuk memuaskan inderanya.

Ternyata, semuanya itu tidak memuaskan juga.

Ia masih saja mendambakan sesuatu, mencari sesuatu yang “lebih”. Ia mencari kelanggengan dalam pengalamannya….. Masa yang cukup panjang dilaluinya sebelum ia dapat menyimpulkan bahwa, “Adalah Kebahagiaan Sejati atau Aanad yang sedang kucari!”

Manusia ingin bahagia, ia mendambakan kebahagiaan….Tetapi, bukanlah kebahagiaan biasa, kebahagiaan sesaat. Ia menginginkan Kebahagiaan yang Kekal, Abadi, Langgeng – Kebahagiaan Sejati. Kebahagiaan yang tak pernah berakhir, tak pernah melentur, tak pernah berkurang. Tak pernah hilang.

Sekali Bahagia, Tetap Bahagia.

Kebahagiaan seperti itulah yang diinginkan manusia.

Ia kecewa dengan kenikmatan sesaat yang diperolehnya lewat panca-indera. Ia tidak puas dengan kenyamanan sekadar yang diperolehnya bagi tubuh. Ia mulai mencari keabadian, kelanggengan, immortality!

Kehidupan yang “berlangsung” antara titik kelahiran dan kematian – menjadi tidak berarti. Ia mulai bertanya: “Adakah sesuatu di balik kedua titik itu?”

Adakah jenis dan bentuk kehidupan lain sebelum kelahiran dan setelah kematian? Satu pertanyaan memunculkan pertanyaan yang lain. Gudang otaknya terpenuhi oleh pertanyaan, tanpa satu pun terjawab.

Ia mencari jawaban di luar…justru pencariannya itu menambah segudang pertanyaan baru. Maka Manusia Intelejen Pertama mulai mencari jawaban di dalam dirinya sendiri.

Dengan memejamkan kedua matanya, ternyata ia dapat menutup diri bagi dunia. Dengan menyumbat kedua telinganya dengan jari, ia pun dapat memisahkan diri dari kebisingan di luar.

Ia menemukan Sembilan lubang pada badannya….Ternyata lewat kesembilan lubang ini ia berinteraksi dengan dunia. Dua Mata, Dua Telinga, Dua Lubang Hidung, Satu Mulut, Dubur dan Alat Kelamin.

Adakah yang kesepuluh?

Pikiran, ya barangkali pikiran – Mind. Ketika Sembilan lubang pada badannya tertutup – ia masih bisa berhubungan dengan dunia lewat pikirannya. Ia masih bisa berinteraksi dengan dunia. Walau, interaksi seperti itu “tidak jelas” dua-arah. “Tampak” nya searah, satu arah.

Kelak ia akan menemukan kekuatan pikiran yang sesungguhnya jauh lebih dahsyat dari kekuatan lima indera yang dimilikinya. Dan, ia pun akan menyebutnya Indera Keenam. Adalah mind atau pikiran yang dimaksudnya dengan indera keenam tersebut.

Manusia menemukan sebuah system, sebuah mekanisme yang super-canggih di dalam dirinya sendiri. Dan, ia mulai meraba-raba, mulai berandai-andai – di balik mekanisme yang super canggih ini pastilah ada mekanik yang super-super canggih. Dalam kegagapannya, super mekanik atau super mekanisme itu disebutnya All That Is, Brahman, YHV, Allah…. Kesadaran yang telah mengantarnya pada kesimpulan itu adalah Buddha – Kesadaran Murni.
Jalan yang ditempuhnya, proses yang dilewatinya adalah Tao. Ah, ah, ah, ternyata…. Orang Melayu menyebutnya Tuan di atas semua Tuan. Tuan yang dipertuan oleh tuan-tuan lain – Tuhan!

Tuhan berada dibalik segala kejadian. Tuhan melampaui awal dan akhir. Ia sudah ada sebelum awal, dan akan tetap ada stelah titik akhir. Kesimpulan-kesimpulannya tidak logis, sebab itu ia “merasa” bahwa kesimpulan-kesimpulan tersebut pun “datang” dari Tuhan. Yang berada di atas segala logika.

Justru karena tidak logisnya kesimpulan-kesimpulan tersebut – ia makin percaya pada Hyang Maha Ada, Widhi yang Menentukan segala-galanya.
“Dari mana saya dapat menyimpulkan hal-hal seperti ini?” – dan ia pun mulai memuji-Nya:

Kau tlah memberi kata-kata
Kepada
Lidah yang sebelumnya tidak
Mengenal bahasa;

Kau telah menunjukkan jalan yang
Terang
Kepada diriku yang selama ini
Meraba dalam kegelapan;

Engkaulah Awal dan Akhir, bahkan melampaui keduanya;
Wahai Tuhan, Gusti Allah –
Engkaulah Segalanya….


Pujian-pujian seperti itu membahagiakan dirinya. Ia merasa telah menemukan sesuatu yang sangat berharga. Demikianlah tercipta atau turunnya agama-agama manusia.
Demikianlah menurut pemahamanku.

Tuhan, Kebahagiaan…

Brahman, Aanand… Tuhan Maha Membahagiakan… Tuhan adalah sebutan lain bagi Kebahagiaan Sejati. Tuhan itulah Kebahagiaan. Tuhan itulah Kebahagiaan Sejati.

Kesimpulan berikutnya:

Kebahagiaan Sejati tidak dapat diperoleh dari kebendaan yang tidak kekal, tidak abadi, yang senantiasa berubah bentuk dan berpindah tangan……

Sumber: Buku “Panca Aksara – membangkitkan keagamaan dalam diri manusia oleh Anand Krishna.”

Read More..